Jumat, 15 November 2013

Jurnal PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SINGKONG ( Manihot utilissima ) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus)



PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SINGKONG ( Manihot utilissima ) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus)

GIVING EFFECT OF LEAF EXTRACT CASSAVA (Manihot utilissima) PLANT GROWTH OF GREEN BEAN (Phaseolus radiatus)
Rahmi Elfitri
Green House Biologi PMIPA FKIP
Universitas Riau Pekanbaru
ABSTRACT

This study aimed to determine the effect of extract of cassava leaves (Manihot utilissima) on the growth of green bean plant (Phaseolus radiatus). This research needs to be done to answer the hypothesis whether cassava leaf extract effect on the growth of green bean plants, both plant height, leaf width and biomass (roots, stems, leaves) with different dosing on each treatment The experiment was conducted at the Green House Program Biology Education Teacher Training and Education Faculty of the University of Riau. This study began to be held on October 19, 2012 at 17:00 pm. The research was conducted using completely randomized design experiment method (RAL), which consists of four treatments and three replications, obtained sehinnga twelve experimental units. This research has shown that cassava leaf extract effect on biomass (roots, stems, leaves), and width of the leaves of green bean plants, but had no effect on plant height Phaseolus radiatus.
 Key words: Manihot utilissima, Phaseolus radiatus.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun singkong (Manihot utilissima) terhadap pertumbuhan  tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus). Penelitian ini perlu dilakukan untuk menjawab hipotesis apakah benar ekstrak daun singkong tersebut berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau, baik tinggi batang, lebar daun maupun Biomassa (akar, batang, daun) dengan pemberian dosis yang berbeda pada setiap perlaukuan.. Penelitian dilaksanakan di Green House Program Studi Pendidikan Biologi Fakulas K eguruan danIlmu Pendidikan Universitas Riau. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2012 pukul 17.00 WIB. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri atas empat perlakuan dan tiga kali ulangan, sehinnga diperoleh duabelas unit percobaan. Penelitan ini telah membuktikan bahwa pemberian ekstrak daun singkong berpengaruh terhadap Biomassa(akar, batang, daun), dan lebar daun tanaman kacang hijau, tetapi tidak berpengaruh terhadap tinggi batang Phaseolus radiatus.
Kata KunciManihot utilissima, Phaseolus radiatus.

PENDAHULUAN
            Kacang hijau (Phaseolus radiatus) termasuk tanaman pangan yang telah dikenal luas oleh masyarakat. Tanaman yang termasuk dalam keluarga kacang-kacangan ini sudah lama dibudidayakan di Indonesia. Tanaman ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber  bahan pangan berprotein nabati tinggi.Di Indonesia, tanaman kacang hijau merupakan tanaman kacang-kacangan ketiga yang dibudidayakan setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau merupakan sumber protein nabati, vitamin A, B, C dan E serta beberapa zat lain yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia, seperti amilum, besi, belerang, kalsium, minyak lemak, mangan magnesium dan niasin. (Purwono dan Rudi, 2008).
Pertumbuhan merupakan proses yang dapat kita ukur atau bersifat kuantitatif, dimana pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversibel, pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversibel sedangkan perkembangan adalah proses yang bersifat kualitatif,dimana tumbuhan menuju proses kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam adalah faktor faktor meliputi sifat genetik yang ada didalam gen dan hormon. Sementara, faktor luar adalah faktor yang ada disekeliling tumbuhan. Salah satu faktor luar adalah nutrien. (Dahlia, 1999)
 Dalam perkembangannya, tumbuhan kacang hijau membutuhkan beberapa unsur hara esensial yang sangat penting dan berpengaruh pada pertumbuhannya, unsur hara yang dimaksud adalah K, Ca , Mg, P dan Fe.
            Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor dalam (internal), tetapi juga ditentukan oleh faktor luar (eksternal). Salah satu faktor eksternal tersebut adalah unsur hara esensial. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Apabila unsure tersebut tidak tersedia bagi tanaman, maka tanaman akan menunjukkan gejala kekurangan unsure tersebut dan pertumbuhan tanaman akan merana. Berdasarkan jumlah yang diperlukan kita mengenal adanya unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang lebih besar (0.5-3% berat tubuh tanaman). Sedangkan unsur hara mikro diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang relatif kecil (beberapa ppm/ part per million dari berat keringnya (Gardener, 1992).
Apabila salah satu unsur hara yang sangat penting ini tidak diperoleh oleh tumbuhan kacang hijau dalam jumlah yang cukup maka akan terjadi gejala-gejala tertentu pada tumbuhan. Defesiensi atau kekurangan unsur hara bisa menyebabkan pertumbuhan tidak stabil. Pertumbuhan tanaman yang tidak normal dapat disebabkan oleh adanya defisiensi satu atau lebih unsur hara. Gangguan dapat berupa gejala  visual yang spesifik.
Manihot utilissima merupakan tanaman pangan  yang sering dianggap remeh oleh masyarakat, padahal dalam Manihot utilissima terkandung unsur hara seperti Fosfor 40 gr, ca 33 mg, Fe 0.70 mg dan P.
            Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah pengaruh pemberian Ekstrak Daun Singkong terhadap pertumbuhan tanaman Kacang Hijau.
METODE PENELITIAN
       Penelitian ini dilaksanakan di Green House Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau. Penelitian mulai dilaksakan pada tanggal 19 Oktober 2012 pukul 17.00 WIB. Alat yang digunakan  dalam penelitian ini adalah: Cangkul,  Ember,  Gelas ukur, Alat penyiram, dan Neraca Ohaus. Sedangkan Bahan yang digunakan  dalam penelitian ini adalah: Tanah humus,  Biji Kacang hijau, Ekstrak daun Singkong ( Manihot utilissima )  2000 ml, Polybag,dan  Air. Eksprimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal. faktor yang diteliti adalah pemberian dosis Ekstrak Daun Singkong sebanayak 4 perlakuan, terdiri dari : a).H0 = 0 ml Ekstrak Daun Singkong setara dengan 0% ekstrak daun singkong, tanpa perlakuan, berfungsi sebagai kontrol. b).H1 = 50 ml Ekstrak Daun Singkong setara dengan 33,3% Ekstrak Daun Singkong, c).H2= 100 ml Ekstrak Daun Singkong setara dengan 66,6% Ekstrak Daun Singkong , d).H2 = 150 ml Ekstrak Daun Singkong setara dengan 100 % Ekstrak Daun Singkong. Setiap perlakuan diulangi sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 12 unit percobaan, pengambilan sample percobaan dengan menggunakan pengacakan sederhana, agar setiap unit percobaan mendapatkan peluang yang sama untuk menerima perlakuan. Parameter yang diamati adalah tinggi batang, jumlah daun dan biomassa basah tanaman kacang hijau. Setelah data terkumpul terlebih dahulu dilakukan Analisis Varian, kemudian dilanjutkan dengan uji LSD untuk menunjukkan pengaruh nyata atau sangat nyata  pada taraf 5% dan 1%.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut ini ditampilkan Table perhitungan parameter tanaman kacang hijau:
------
PARAMETER

PERLAKUAN

H0
H1
H2
H3
Tinggi Batang (cm)
20,4a
22,2a
23,3a
21,2a
Lebar Daun (cm)
2,61a
3,16b
3,02a   c
2,91ad
Biomassa  (gram)
1,79a
2,45b
3,5c
2,27d
------


Keterangan :Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5%.



Grafik  perhitungan Parameter pertumbuhan kacang hijau:


       Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh pemberian ekstrak daun singkong terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau, diperoleh  data tinggi batang yang disajikan dalam bentuk table dan diagram, hasil Analisis Varian menunjukkan Bahwa pemberian ekstrak daun singkong dengan dosis 0ml, 50ml, 100ml dan 150 ml tidak berpengaruh terhadap pertambahan tinggi tanaman kacang hijau, karena F hitung < F table, maka ditolak Ha dan di terima H0, sehingga tidak dilakukan Uji lanjut LSD.
       Table dan grafik menunjukkan bahwa rerata terbanyak lebar daun tanaman kacang hijau terlihat pada perlakuan H1 yaitu 3,61 cm, ternyata pemberian ekstrak daun singkong berpengaruh terhadap lebar daun kacang hijau. Pertambahan lebar daun kacang hijau diduga bahwa pemberian ekstrak singkong dapat mendorong dan memacu sel di ujung batang yang mengadakan pembelahan sel dan perbesaran sel terutama didaerah meristematis. hal tersebut sesuai denagn pendapat Bonner & galston  1951 yang mengatakan bahwa pembelahan secara antiklimal dan periklimal dan pembesaran sel meristematis diujung batang, meskipun laju pertumbuhannya tidak sama.
       Setelah dilakukan penimbangan maka dapat dilihat pada table dan grafik bahwa rerata terbanyak biomassa basah tanaman kacang hijau terlihat pada perlakuan H2 yaitu 3,5 gram, dan sangat berbeda nyata dengan perlakuan lainnya, ternyata pemberian ekstrak daun singkong berpengaruh terhadap biomassa basah  tanaman kacang hijau tersebut.
       Berdasarkan hasil analisis varian terlihat bahwa pemberian ekstrak daun singkong berpemgaruh terhadap parameter lebar daun dan biomassa basah tanaman kacang hijau, hal ini karena tanaman kacang hijau banyak memerlukan unsure hara dalam pertumbuhan dan perkembangannya, sedangkan ekstrak daun singkong mengandung unsure hara yang dibutuhkan oleh kacang hijau tersebut. Ekstrak daun singkong mengandung unsure hara seperti: Fe, Ca, P dan Mg.
       Ca berfungsi mengatur pengisapan air dari dalam tanah, berguna untuk menghilangkan racun dalam tanah, Ca juga berfungsi pada pertumbuhan vegetatif tanaman, unsure Ca diperlukan tanaman untuk pemanjangan sel-sel, pembelahan sel, pertumbuhan tanaman kearah atas, dan pembentukan kuncup (Astutik,2009). Selain itu Ca juga berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, memperkeras batang tanaman dan sekaligus merangsang pembentukan biji (Mitra alam selaras, 2010).
       Fe diserap dalam bentuk ion feri (Fe+++) ataupun fero (Fe++) (rioardi, 2009).Besi berfungsi penting bagi pembentukan zat hijau daun (klorofil), pembentukan  karbohidrat, lemak dan protein (Mitra Alam Selaras, 2010).Fe juga berperan dalam perkembangan kloroplas (Rioardi, 2009). Fe yang dikandung oleh Ekstrak daun singkong berperan dalam pembentukan zat hijau daun, dan di daun terjadi proses fotosintesis, makanan yang dihasilkan oleh proses tersebut untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau. Mg yang terkandung dalam air cucian beras coklat berfungsi membantu proses pembentukan hijau daun atau klorofil, dan berperan membantu proses transportasi phosphate dalam tanaman (Astutik, 2009).
       Posfor sangat penting sebagai sumber energi dalam berbagai aktivitas metabolisme.Salah satu aktivitas metabolime tersebut adalah fotosintetis.Dengan posfor yang cukup, laju fotosintetis menjadi lebih optimal sehingga asimilat yang dihasilkan sebagian dimanfaatkan bagi pembentuk dan penyusun organ tanaman seperti batang, sisanya disimpan dalam bentuk protein dan karbohidrat. Salah satu peran posfor adalah mendorong pertumbuhan tunas, akar tanaman, meningkatkan aktivitas unsur hara lain seperti nitrogen dan kalium yang seimbang bagi kebutuhan tanaman. Posfor berfungsi mempercepat fiksasi N dengan mendorong pembungaan dan pembentukan biji dan buah serta mempercepat masak polong (BPTP, 2009).
            Ekstrak daun singkong mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi, karbohidrat ini yang menjadi perantara terbentuknya hormon auksin dan giberelin.Hormon Giberelin atau asam giberelat (GA), merupakan hormon perangsang pertumbuhan tanaman yang diperoleh dari Gibberella fujikuroi  atau  Fusarium moniliforme, aplikasi untuk memicu munculnya bunga dan pembungaan yang serempak (Safarila, 2009).Menurut Sigma Global Hitech (2010), beberapa fungsi auksin pada tumbuhan yaitu perkecambahan biji, pembentukan akar, pembungaan dan pembuahan, dan mengurangi gugurnya buah sebelum waktunya. (Leandro, 2009)

KESIMPULAN
       Mengacu pada hasil penelitian yang didapat, kesimpulan yang dapat diambil adalah :
“Pemberian Ekstrak Daun Singkong tidak berpengaruh terhadap pertambahan tinggi batang  kacang hijau, tetapi berpengaruh terhadap lebar daun dan  biomassa basahnya”.


DAFTAR PUSTAKA

Abdi.2010.  Pentingnya  Unsur Hara bagi Tanaman.http://www.tanindo.com/. Diakses pada tanggal 27 Juli 2011.

Anonim. 2011. Unsur Hara Tanaman. http://adenurodin.blogspot.com. Diakses pada tanggal 26 Juli 2012.
Leandro, M. 2009.  Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Singkong Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau.http://cikaciko.blogspot.com. Diakses tanggal 26 November 2012.
S, H. Soeprapto.1993. Bertanam Kacang Hijau. Penebar Swadaya : Jakarta.
Tjirosoepomo, Gembong. 2004. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar